Bupati Tidak Divaksin, Wabup Sempat Naik Tensi

Senin 01-02-2021,18:37 WIB
Reporter : Radar Mukomuko
Editor : Radar Mukomuko

Hari Pertama Vaksinasi COVID-19 di Mukomuko MUKOMUKO - Launching perdana penyuntikan vaksin COVID-19 sinovac di Kabupaten Mukomuko digelar di lantai 1 gedung Public Safety Center (PSC), Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko, Senin (1/2).

Pantauan Harian Radar Mukomuko.Com.  Bupati Mukomuko, H. Choirul Huda, SH hadir dalam kegiatan tersebut, namun tidak terdaftar sebagai peserta pemberian vaksinasi. Bedahalnya dengan Wakil Bupati (Wabup) Mukomuko, Haidir, SIP, batal divaksinasi dikarenakan yang bersangkutan mendadak mengalami gejala tekanan darah tinggi dari hasil pemeriksaan petugas tenaga kesehatan (nakes).

Bupati Choirul Huda menyampaikan, vaksinasi merupakan upaya untuk memperkuat kekebalan tubuh dari serangan virus. Namun tidak semua orang dapat diberi vaksin. Ada beberapa persyaratan orang yang boleh diberikan vaksin. Bagi orang-orang tertentu dalam hal ini memiliki riwayat kesehatan yang kurang bagus, tidak bisa diberikan vaksin.

'' Makanya, saya salah satu dari sekian orang yang kurang syarat untuk diberi vaksin. Pertama tekanan darah tinggi. Kemudian ada riwayat kesehatan lain yang tidak memungkinkan divaksin. Untuk menjaga kesehatan tubuh, saya cukup menjaga kesehatan dan stamina,'' ungkap Bupati Choirul Huda.

Hari pertama pelaksanaan vaksinasi COVID-19 diikuti oleh sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten dan tokoh masyarakat. Kemudian, beberapa pejabat di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko.

Berdasarkan data terhimpun, 7 orang pejabat yang menjalani vaksinasi, Dandim 0428/MM YM.Teguh Edy Pamungkas, Kapolres Mukomuko, AKBP, Andy Arisandi, SH, S.Ik, MH, Kajari Mukomuko, Hendri Antoro, S.Ag, SH, MH, Ketua Pengadilan Negeri (PN), Nur Kholis, SH, MH, Ketua Pengadilan Agama , Fatullah, S.Ag, Ketua DPRD, M. Ali Saftaini, SE, Kepala Kankemenag, Darmanto, S.Ag. Sedangkan 3 orang lagi, Ketua MUI Mukomuko Syaikun Ma'ruf, perwakilan pendeta Tingkat Berutu dan Wabup Haidir batal divaksin, lantaran tekanan darah tinggi.

''Dari 10 orang pejabat yang bakal divaksinasi, 3 diantaranya batal dikarenakan tidak memenuhi syarat untuk divakin. Ini termasuk Wabup, dari 2 kali pemeriksaan kesehata yang bersangkutan mengalami gejala tensi,'' ujar Bustam Bustomo selaku juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Mukomuko.

Sebelum penyuntikan vaksin, terlebihdahulu dilakukan registrasi peserta. Kemudian pengecekan kesehatan oleh petugas kesehatan. Jarum suntik yang digunakan tenaga kesehatan (nakes) merk oneject 0,5 ml. Adapun proses penyuntikan vaksin tidak memakan waktu lama. Hanya hitungan detik.

''Ya, peserta vaksinasi harus diperiksa kesehatannya terlebihdahulu. Ada beberapa kriteria orang yang tidak dibolehkan diberi vaksin, termasuk yang jantungan, lanjut usia dan lainnya,'' imbuh Bustam.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko, Desriani, SH menambahkan, untuk pelaksanaan vaksinasi di tenaga kesehatan (nakes) di 19 tempat, termasuk 17 Puskesmas dimulai pada Selasa besok.

''Usai launching ini, langsung pendistribusian vaksin ke sejumlah Puskesmas. Proses vaksinasi dilaksanakan besok,'' pungkasnya.  (nek)

Tags :
Kategori :

Terkait