Mengapa Titanic Tidak Bisa Selamat, Padhal Memilki Kompartemen Canggih Berikut Alasannya

RADARMUKOMUKO.COM - Titanic, kapal penumpang mewah terbesar dan tercanggih pada zamannya, tenggelam pada tanggal 15 April 1912 setelah menabrak gunung es di Samudra Atlantik Utara.

Kapal ini memiliki sistem kompartemen kedap air dan pintu kedap air yang bisa dioperasikan dari jarak jauh, yang dirancang untuk menjaga kapal tetap mengapung jika salah satu atau dua kompartemen rusak akibat tabrakan atau keretakan.

BACA JUGA:Westerling 'Si Tukang Jagal' dan Simbol Kebrutalan Belanda di Indonesia, Menjadi Buruan TNI

Namun, sistem ini tidak cukup untuk mencegah Titanic tenggelam, karena ada beberapa faktor lain yang berkontribusi pada bencana tersebut.

Salah satu faktor yang mempengaruhi nasib Titanic adalah kecepatan kapal saat berlayar.

Kapal ini berlayar dengan kecepatan tinggi (22 knot) di perairan yang penuh dengan gunung es, meskipun telah menerima enam peringatan tentang adanya es di sekitarnya.

Operator radio kapal mengabaikan peringatan penting dari kapal lain, yaitu Californian, yang mengatakan bahwa mereka telah berhenti karena terhalang oleh es padat.

BACA JUGA:Mahalnya Biaya Pernikahan Suku Kalaidzhi Bulgaria Wanita Muda Harus Ikut Pasar Ini

Peringatan ini tidak diteruskan ke kapten, karena dianggap tidak mendesak.

Selain itu, ada kemungkinan bahwa salah satu awak kapal melakukan kesalahan saat mendengar perintah untuk berbelok "keras ke kanan" untuk menghindari gunung es yang mendekat.

Karena kapal pada saat itu menggunakan dua sistem perintah kemudi yang berbeda, ia menjadi bingung dan berbelok ke arah yang salah—langsung menuju es.

Tabrakan dengan gunung es menyebabkan kerusakan parah pada sisi kanan kapal, dan membuka enam dari enam belas kompartemen ke laut.

BACA JUGA:Kata Gusdur 17 Tahun Lalu Terhadap Panji Gumilang Pelan Tapi Terbukti, Kini Masa Tahanan PG Ditambah 40 Hari

Titanic hanya dirancang untuk tetap mengapung jika empat kompartemen depan tergenang air.

Sumber: